Rabu, 09 Desember 2020

Monumen Lingga Sumedang

Jika mengunjungi Alun-alun Sumedang rasanya tidaklah lengkap jika tidak mengunjungi satu situs peninggalan bersejarah yang ada di Sumedang. Terdapat bangunan yang berdiri kokoh di tengah Alun-alun, bangunan yang berada di tengah Alun-alun adalah Monumen Lingga.

Bangunan Monumen Lingga memiliki bentuk bujur sangkar dengan panjang masing-masing sisi sekitar 10 m dan dilengkapi dengan jumlah anak tangga untuk naik juga berpagar. Bagian atas dari dasar berupa bangunan berbentuk segi empat berteras, diikuti bangunan setengah lingkaran, kemudian diikuti bangunan segi empat, dan pada bagian puncak terdapat bangunan berbentuk bulat. Pada bagian segi empat yang di bawah bulatan ini terdapat inskrispi pada keempat sisinya. Di sisi barat terdapat inskripsi berhuruf cacarakan (huruf Jawa), pada sisi utara terdapat inskripsi berhuruf Latin berbahasa Melayu, sisi timur terdapat inskripsi berhuruf cacarakan, dan pada sisi selatan terdapat inskripsi berhuruf latin berbahasa Sunda. Menurut sejarah, bangunan.

Monumen Lingga ini dibuat dan diresmikan pada 25 April 1922 oleh pemerintah Belanda. Monumen ini sengaja dibangun untuk mengenang jasa-jasa dari seorang bupati yang mengabdikan hidupnya untuk memajukan dan mensejahterakan rakyat Sumedang, ia adalah Pangeran Aria Suriaatmadja. Beliau memimpin Sumedang dari tahun 1883 hingga tahun 1919. Bangunan ini diresmikan setelah Pangeran Aria Suriaatmadja sudah tidak menjabat sebagai bupati.

Monumen Lingga ini diresmikan oleh Gubernur Jendral Mr D Fock di bagian dindingnya tertulis, Pangabakti Ka Suwarginan Pangeran Soeriaatmadja, Bupati Sumedang 1883-1919, ping 1 Juni 1919. dari sejak 1922 ini Monumen Lingga sudah berdiri dan menjadi saksi bisu dari peran dan jasa Pangeran Aria Suriaatmadja. Tugu lingga jika dilihat bentukanya menyerupai teropong bintang mungil, di dalamnya berisi ruangan kosong yang berguna untuk menyimpan surat-surat penting dan pusaka-pusaka peninggalan kerajaan Sumedang Larang.

Lingga dirancang oleh seorang arsitek asal Belanda dengan nama JZ Van Dijek dan juru pelaksananya dipercayakan kepada putra daerah dengan nama Ki Suma. Ki Suma juga dibantu ahli tembok yang juga mengambil putra daerah Sumedang ditambah 50 orang pekerja biasa. Pangeran Aria Suriaatmadja diketahui sangat berperan dalam memajukan dan mensejahterakan rakyat Sumedang pada waktu itu dalam berbagai aspek, seperti pertanian, perhutanan, perikanan, peternakan, kesehatan, pendidikan dan banyak bidang lainnya.

  • Monumen Lingga Tempo Dulu



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Teknologi Perkantoran : Kendaraan

Setiap perusahaan dan perkantoran tentu membutuhkan kendaraan operasional. Untuk kebutuhan kendaraan operasional level manajemen, karyawa...