Jika mengunjungi Alun-alun Sumedang rasanya tidaklah lengkap jika
tidak mengunjungi satu situs peninggalan bersejarah yang ada di Sumedang.
Terdapat bangunan yang berdiri kokoh di tengah Alun-alun, bangunan yang berada
di tengah Alun-alun adalah Monumen Lingga.
Bangunan Monumen Lingga memiliki bentuk bujur sangkar dengan
panjang masing-masing sisi sekitar 10 m dan dilengkapi dengan jumlah anak
tangga untuk naik juga berpagar. Bagian atas dari dasar berupa bangunan
berbentuk segi empat berteras, diikuti bangunan setengah lingkaran, kemudian
diikuti bangunan segi empat, dan pada bagian puncak terdapat bangunan berbentuk
bulat. Pada bagian segi empat yang di bawah bulatan ini terdapat inskrispi pada
keempat sisinya. Di sisi barat terdapat inskripsi berhuruf cacarakan (huruf
Jawa), pada sisi utara terdapat inskripsi berhuruf Latin berbahasa Melayu, sisi
timur terdapat inskripsi berhuruf cacarakan, dan pada sisi selatan terdapat
inskripsi berhuruf latin berbahasa Sunda. Menurut sejarah,
bangunan.
Monumen Lingga ini dibuat dan diresmikan pada 25 April 1922
oleh pemerintah Belanda. Monumen ini sengaja dibangun untuk mengenang jasa-jasa
dari seorang bupati yang
mengabdikan hidupnya untuk memajukan dan mensejahterakan rakyat Sumedang, ia
adalah Pangeran Aria Suriaatmadja. Beliau memimpin Sumedang dari tahun 1883
hingga tahun 1919. Bangunan ini diresmikan setelah Pangeran Aria Suriaatmadja
sudah tidak menjabat sebagai bupati.
Monumen Lingga ini diresmikan oleh Gubernur Jendral Mr D
Fock di bagian dindingnya tertulis, Pangabakti Ka Suwarginan Pangeran
Soeriaatmadja, Bupati Sumedang 1883-1919, ping 1 Juni 1919. dari sejak 1922 ini
Monumen Lingga sudah berdiri dan menjadi saksi bisu dari peran dan jasa
Pangeran Aria Suriaatmadja. Tugu lingga jika dilihat bentukanya menyerupai
teropong bintang mungil, di dalamnya berisi ruangan kosong yang berguna untuk
menyimpan surat-surat penting dan pusaka-pusaka peninggalan kerajaan Sumedang
Larang.
Lingga dirancang oleh seorang arsitek asal Belanda dengan
nama JZ Van Dijek dan juru pelaksananya dipercayakan kepada putra daerah dengan
nama Ki Suma. Ki Suma juga dibantu ahli tembok yang juga mengambil putra daerah
Sumedang ditambah 50 orang pekerja biasa. Pangeran Aria Suriaatmadja diketahui
sangat berperan dalam memajukan dan mensejahterakan rakyat Sumedang pada waktu
itu dalam berbagai aspek, seperti pertanian, perhutanan, perikanan, peternakan,
kesehatan, pendidikan dan banyak bidang lainnya.
- Monumen Lingga Tempo Dulu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar