Kamis, 24 Desember 2020

REVIEW BUKU "Supernova: Kesatria, Puteri, & Bintang Jatuh

Assalamualaikum wr wb teman-teman, bagaimana kabarnya? Semoga baik ya. Dalam kesempatan kali ini saya mau membahas salah satu novel fenomenal karya Dee atau Dewi Lestari, yaitu Supernova. Novel ini pertama kali dirilis pada tahun 2001 dan memiliki 6 series, yaitu :

1.       Supernova 1 : Kesatria, Puteri, & Bintang Jatuh (2001)

2.       Supernova 2 : Akar (2002)

3.       Supernova 3 : Petir (2004)

4.       Supernova 4 : Partikel (2012)

5.       Supernova 5 : Gelombang (2014)

6.       Supernova 6 : Inteligensi Embun Pagi (2016)

Yang akan saya bahas kali ini adalah series pertama dari Supernova yaitu Supernova: Kesatria, Puteri, & Bintang Jatuh. Pertama kali saya membaca novel ini ketika saya kelas 2 SMP, saat itu saya sedang mencari bahan bacaan di perpustakaan, merasa tertarik dengan sampul buku dan judul ceritanya, saya pun memutuskan untuk meminjam buku tersebut dan menghabiskan waktu selama satu minggu untuk membaca keseluruhan ceritanya. Jujur saja, untuk yang pertama kali, saya tidak mengerti dengan alur ceritanya, dan Bahasa yang digunakan Dee terlalu berat untuk saya.

Namun tak dipungkiri, Bahasa dan istilah sains yang digunakan Dee dalam ceritanya membuat saya terkagum-kagum, selama membaca pun saya sering berpikir kok bias? Kok bias? Dan seterusnya setiap kali saya menemukan istilah baru dan bagaimana Dee menggambarkan sesuatu yang sederhana menjadi bentuk yang rumit. Banyak sekali kalimat yang tidak saya mengerti. Karena itu, saya sempat ingin berhenti, tapi kepalang penasaran sama ceritanya, jadilah saya tuntaskan 300 lebih halaman pada buku tersebut.

Supernova KPBJ (saya singkat aja ya…) bertema fiksi ilmiah, salah satu alasan mengapa saya memilih buku ini sebagai bacaan. Namun untuk seumuran saya yang saat itu masih berusia 13-14 tahun, ceritanya terlalu berat dan banyak unsur yang cukup dewasa. Seperti kisah cinta terlarang Rana dan Ferre, Diva seorang pelacur kelas atas dan roman pasangan gay antara Dimas dan Reuben. Terdengar akan rumit ya ceritanya? Memang, tapi untuk orang yang menyukai alur cerita yang tidak biasa, jarang ada di pasaran, novel ini cocok untuk dibaca. Saya pribadi merekomendasikan novel ini untuk ada di dalam list bacaan kamu selanjutnya.

Bagi saya cerita Supernova KPBJ ini punya banyak sisi yang menarik, di samping bahasanya yang tinggi dan rumit, puisi serta filsafat di dalamnya selalu sukses menggunggah perasaan saya setelah memutar otak buat memikirkan setiap adegan di dalam ceritanya dan pesan moral yang tersaji dengan baik dalam Bahasa tingkat dewanya. Novel ini memang berbeda dengan novel-novel lain yang pernah saya baca, dan saya yakin teman-teman di sini akan mendapatkan kesan yang sama apabila baru pertama kali membacanya.

Series novel Supernova :

Akhir kata, assalamualaikum wr wb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Teknologi Perkantoran : Kendaraan

Setiap perusahaan dan perkantoran tentu membutuhkan kendaraan operasional. Untuk kebutuhan kendaraan operasional level manajemen, karyawa...