Selasa, 16 Maret 2021

Teknologi Perkantoran : Kendaraan

Setiap perusahaan dan perkantoran tentu membutuhkan kendaraan operasional. Untuk kebutuhan kendaraan operasional level manajemen, karyawan, tamu, logistik maupun kegiatan-kegiatan lainnya. Untuk setiap kegiatan tersebut dibutuhkan kendaraan yang baik serta sesuai dengan fungsinya. Di masa sekarang, banyak sekali jenis kendaraan yang beroperasi, mulai dari kendaraan darat, laut, hingga udara. Masing-masing dari kendaraan tersebut memiliki beragam jenis dan tingkat kecanggihan tersendiri. Di masa sekarang pun sudah banak sekali alat transportasi canggih, contohnya seperti mobil tercanggih di dunia saat ini yaitu Buggati Veyron yang memiliki akselerasi 0 sampai 100 km/jam dalam 3 detik.

Di dalam perkantoran pun, kendaraan menjadi elemen yang sangat penting, kendaraan adalah sarana penunjang berjalannya suatu bisnis atau perusahaan dengan baik. Kendaraan dapat berfungsi sebagai alat transportasi untuk karyawan, klien, serta mengangkut/mengantar barang yang diperlukan dari satu tempat ke tempat yang lain.

Ada pula satu kendaraan yang saat ini digadang akan menjadi alat transportasi pengantar barang yang cepat dan praktis, yakni drone. Maka dari beberapa perkantoran di dunia saat ini telah memfasilitasi tempat pendaratan drone. Mungkin di masa depan, pengantaran akan di lakukan oleh cara yang sama di setiap Gedung perkantoran. Drone dapat berfungsi dengan baik, karena lalu lintas di udara memiliki hambatan yang lebih sedikit dibandingkan dengan daratan. Pengantaran barang akan tiba tepat waktu. Akan diperlukannya jalur khusus untuk kendaraan yang satu ini apabila nanti akan banyak orang yang menggunakannya sebagai keperluan akivitas sehari-hari.

Kendaraan yang ramah lingkungan saat ini sangat diharapkan, selain dapat dengan cepat sampai ditujuan, kendaraan ini juga ramah lingkungan, seperti tidak menyebabkan macet dan polusi udara. Mungkin di masa depan, akan ada sebuah kendaraan dimana setiap karyawan membutuhkannya untuk alat transportasi menuju kantor, kendaraan yang berukuran lebih kecil dan hanya dapat dikendarai satu orang saja supaya tidak memakan ruang terlalu besar saat di perjalanan, hal ini dapat mengurangi kemacetan lalu lintas. Ada baiknya pula jika suatu hari nanti ada kendaraan khusus dan jalur khusus menuju perkantoran, seperti bus sekolah yang mengantar siswa-siswinya ke sekolah tepat pada waktunya. Hal ini selain dapat mengefisiensikan waktu, namun juga karyawan tidak akan dating terlambat.

Berikut adalah cara penyusutan kendaraan mobil!

Penyusutan merupakan prosedur perhitungan nilai aset selama masa penggunaannya. Setiap aset akan mengalami penurunan nilai dalam jangka waktu tertentu. Maka dari itu, perusahaan harus mengetahui penyusutan aktiva supaya dapat berkembang secara seimbang. Nah, apakah Anda sudah tahu bagaimana langkah-langkah kalkulasinya?

·         Metode Garis Lurus (Straight-Line Method)

Metode yang pertama ini paling sering digunakan dalam akuntansi demi menjaga beban penyusutan tetap konstan dan simpel sepanjang usia ekonomis aset. Ada dua rumus yang dapat dipakai dalam metode ini, yakni perhitungan dengan nilai residu dan perhitungan tanpa nilai residu.

·         Perhitungan menggunakan nilai residu

Cara perhitungan ini memakai rumus berikut:

(Harga Perolehan ― Nilai Residu) ÷ Umur Ekonomis = Penyusutan

Sebagai contoh, sebuah perusahaan membeli mobil operasional pada tanggal 2 Februari 2001 dengan harga Rp350 juta. Mobil itu diperkirakan mempunyai masa pakai 4 tahun dengan nilai residu Rp100 juta. Besar penyusutan per tahunnya, yakni

(Rp350.000.000 ― Rp100.000.000) ÷ 4 tahun = Rp62.500.000

·         Perhitungan tanpa nilai residu

Perhitungan berikutnya menggunakan rumus sebagai berikut:

Harga Perolehan ÷ Umur Ekonomis = Penyusutan

Misalnya, suatu perusahaan membeli mesin produksi senilai Rp300.000.000 pada tanggal 30 Maret 2004. Mesin tersebut diperkirakan tak akan mempunyai nilai residu pada masa akhir pemakaian dan bisa beroperasi sampai 6 tahun. Artinya, masa penyusutan mesin per tahun, yaitu

Rp300.000.000 ÷ 6 tahun = 50.000.000

·         Metode Saldo Menurun Ganda (Double Declining Balance Method)

Cara menghitung penyusutan aktiva yang kedua adalah metode saldo menurun ganda. Metode ini dipakai untuk mengkalkulasikan biaya penyusutan pada mesin produksi. Ini karena performa mesin umumnya bagus pada awalnya, tetapi cenderung menurun saat mendekati masa akhir pemakaian. Metode saldo menurun ganda menggunakan rumus perhitungan berikut:

(Harga Perolehan ÷ Umur Ekonomis) × 2 = Penyusutan

Contohnya, PT Sinar membeli mesin produksi seharga Rp250.000.000 pada tanggal 15 April 2006. Mesin tersebut diperkirakan tak mempunyai nilai residu pada masa akhir pemakaian dan bisa beroperasi selama 8 tahun. Beban penyusutan per tahun dari mesin itu, yakni

·         Penyusutan Akhir Tahun Pertama = (Rp250.000.000 ÷ 8 tahun) × 2 = Rp62.500.000

·         Penyusutan Akhir Tahun Kedua = (Rp187.500.000 ÷ 8 tahun) × 2 = Rp46.875.000

·         dan seterusnya.

·         Metode Jumlah Angka Tahun (Sum of Years’ Digits Method)

Sama halnya dengan metode saldo menurun, metode ketiga ini biasa dipakai sebagai cara menghitung penyusutan pada mesin produksi. Namun, rumus yang digunakan sangat berbeda. Simak rumus berikut:

(Harga Perolehan ― Harga Residu) × [(n / (n + (n ― 1) + (n ― 2) + …)] = Penyusutan

Huruf “n” dalam rumus di atas menggambarkan usia ekonomis dari aktiva. Misalnya, umur ekonomis dari sebuah mesin produksi adalah 6 tahun. Artinya, angka di bawah pecahan mewakili total dari usia ekonomis mesin. Angka penyebut yang dipakai ialah 6 + 5 + 4 + 3 + 2 + 1 = 21.

·         Metode Unit Produksi (Units of Production Method)

Dalam metode ini, nominal dari penyusutan yang dikeluarkan pada masa tertentu mempunyai nilai proporsional. Nilai tersebut seimbang dengan kapasitas produksi dibandingkan dengan perkiraan kapasitas produksi maksimal selama usia ekonomis aset. Metode unit produksi banyak dipakai oleh perusahaan manufaktur untuk menggambarkan sisa usia dari aktiva mereka. Rumusnya sebagai berikut:

(Harga Perolehan ― Harga Residu) × (Pemakaian ÷ Kapasitas Maksimal) = Penyusutan

Sebagai contoh, PT Makmur Maju membeli mobil keluaran terbaru untuk operasional pada 20 November 2015. Mobil tersebut memiliki harga Rp400.000.000 dan dibayar secara tunai. Empat tahun kemudian, perusahaan bermaksud menjual mobil dengan harga Rp100.000.000. Mobil yang dibeli dapat menempuh jarak sampai 100.000 km. Namun, mobil itu sekarang telah menempuh jarak 50.000 km selama pemakaian. Biaya penyusutannya, yaitu

(Rp400.000.000 ― 100.000.000) × (50.000 km ÷ 100.000) = Rp150.000.0000

Itulah uraian seputar cara menghitung penyusutan yang wajib Anda cermati. Dengan mengkalkulasikan penyusutan nilai aset, nilai total dari bisnis Anda dapat diketahui secara pasti. Perhitungan penyusutan pun bisa menghindarkan perusahaan dari masalah perpajakan. Selain itu, masa pakai aset dapat dimaksimalkan dan waktu pergantiannya mudah diketahui.

Sumber : https://www.akseleran.co.id/blog/cara-menghitung-penyusutan/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Teknologi Perkantoran : Kendaraan

Setiap perusahaan dan perkantoran tentu membutuhkan kendaraan operasional. Untuk kebutuhan kendaraan operasional level manajemen, karyawa...