Sabtu, 06 Maret 2021

Teknologi Perkantoran - Tanah

 

Tanah menjadi salah satu pertimbangan ketika akan membangun sebuah gedung. Gedung dengan lokasi yang strategis dan sesuai dengan fungsinya akan menguntungkan bagi perusahaan. Contohnya adalah apabila lokasi gedung memiliki akses yang baik maka hal itu dapat meningkatkan aktivitas mobilitas karyawan, kemudian lokasi gedung dengan klien dan karyawan yang sebaiknya berdekatan agar mudah dijangkau.

Contoh :

  1. Gedung rumah sakit yang biasa berada di tengah kota, dekat dengan fasilitas lain, memiliki akses jalan yang baik.
  2. Gedung puskesmas yang biasa berada di lokasi dekat dengan pemukiman penduduk, berada di pingir kota dengan akses jalan yang baik.
  3. Gedung pemerintahan yang biasa berada di pusat kota, dekat dengan fasilitas lain, dan memiliki akses jalan yang baik.
  4. Gedung perkantoran yang biasa berada dekat dengan fasilitas umum lainnya, memiliki akses jalan yang baik.
  5. Gedung untuk aktivitas jual beli, seperti supermarket, restoran, atau toko biasanya berada di keramaian seperti pusat kota dan pemukiman penduduk, memilki akses jalan yang mudah dijangkau.

Berikut ringkasan mengenai pengertian tanah sebagai pertimbangan apabila ingin membangun gedung di lokasi yang sesuai.

Sebuah kota akan mempunyai peruntukan lahan yang berbeda seperti saat akan membangun sebuah jalan raya, lahan untuk pembangunan gedung-gedung kantor hingga lahan untuk membangun berbagai bentuk fasilitas umum lainnya. Tidak ada lahan kosong yang tidak memilii fungsi, karena semua tanah yang ada sudah dipersiapkan sedemikian rupa dan di kemudian hari nanti akan dimanfaatkan sesuai dengan peruntukannya.

Dalam setiap daerah mempunyai jenis tata guna lahannya masing-masing. Tidak ada daerah yang mempunyai fungsi yang sama karena kondisi geografisnya yang menjadi penentu. Seperti yang disebutkan oleh Chajin dan Kaiser pada tahun 1979, di bawah ini adalah beberapa jenis tata guna lahan:

  • Jenis tata guna lahan yang pertama adalah lahan komersial. Lahan komersial merupakan sebuah lahan yang bisa digunakan untuk berbagai berntuk perdagangan ataupun perusahaan besar.
  • Jenis yang selanjutnya adalah lahan industri. Tidak semua daerah memperbolehkan perizinan untuk membangun sebuah industri. Lahan untuk industri harus memiliki jarak yang jauh dari perumahan untuk menghindari terjadinya pencemaran yang bisa mengganggu kesehatan.
  • Guna lahan publik adalah sebuah lahan untuk berbagai keperluan seperti tempat ibadah, area rekreasi maupun rumah sakit. Lahan ini tidak boleh dipakai untuk keperluan komersil karena bisa mengganggu aktivitas yang ada di dalamnya.

Dalam hal ini, setiap bangunan harus memilih tanah yang strategis dan prospektif sebagai lokasi gedung tersebut. Contohnya seperti bangunan rumah sakit yang biasanya berada di tengah kota, mudah dijangkau oleh masyarakat dan memiliki akses kendaraan yang baik.

Tanah juga perlu diperhatikan saat membangun pondasi gedung. Jenis tanah terdiri dari tanah keras, sedang, lunak dan sangat lunak. Jenis tanah yang dipakai untuk pondasi ialah tanah keras yang kuat untuk dijadikan tatakan bangunan. Pondasi dapat diterapkan berdasarkan kedalaman tanah itu sendiri. Misalnya saja untuk tanah kedalaman 3-20 meter maka sebaiknya menggunakan pondasi dangkal atau pondasi dalam. Apabila tanah keras berada dalam lebih dari 20 meter maka ada baiknya menggunakan pondasi tiang pancang dan bored pile. Pondasi tanah yang lunak akan berbahaya bagi bangunan untuk berdiri kokoh. Tekstur tanah yang lembek ini biasa ditemukan di daerah lereng gunung.

Ada beberapa jenis pondasi dalam membangun sebuah gedung.  Menurut jenisnya ada dua pondasi yakni pondasi dangkal dan pondasi dalam.  Pondasi dangkal digunakan untuk bangunan satu lantai sedangkan pondasi dalam untuk bangunan dua lantai. Tipe pondasi dangkal juga terdiri atas 4 tipe diantaranya ialah sebagai berikut :

  1. Pondasi cakar ayam digunakan untuk bangunan berukuran  60 x 60 cm dengan diameter 10 mm.
  2. Pondasi batu kali merupakan pondasi yang menggunakan batu kali dengan lebar 60 cm x 25 cm dan tinggi 60 cm.
  3. Pondasi Batu Bata dibuat dengan mencampur pasir, semen dan air dengan ukuran standar perhitungan.
  4. Pondasi Foot Plat juga dikenal sebagai pondasi jalur yang terbuat dari beton bertulang.

Untuk tipe pondasi dalam terbagi atas dua tipe yakni pondasi bore pile dan tiang pancang. Pondasi bore pile  dibuat dengan pengeboran kemudian memasukkan tulangan dan diakhiri dengan pengecoran. Pondasi tiang pancang dimulai dengan beton precast yang memiliki panjang 10 – 30 meter yang kemudian ditancapkan ke tanah saat proses pemancangan.

Source : anekabangunan.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Teknologi Perkantoran : Kendaraan

Setiap perusahaan dan perkantoran tentu membutuhkan kendaraan operasional. Untuk kebutuhan kendaraan operasional level manajemen, karyawa...